Penyakit demam berdarah yang saat ini jumlah penderitanya per 11 Maret 2020 telah mencapai 17.820 orang punya masa krisis yang harus diwaspadai. Direktur Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menyebutkan masa krisis itu terjadi setelah tiga hari demam. Biasanya setelah tiga hari demam dan bari berikutnya demam muali turun dan keringat keluar penderita langsung merasa sembuh padahal itu disebut dengan masa preshock.
"Ada yang tiga hari merasa sudah sehat, karenakeringetnya udah keluar merasa enak padahal itu tanda tanda preshock khusus untuk demam berdarah," ungkap Siti Nadia saat ditemui Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Rabu (11/3/2020). Maka dari itu Siti Nadia mengingatkan jika sedang mengalami demam berdarah saat merasa sudah baik jangan langsung tidak mengonsumsi obat yang disarankan dokter. Jika belum ketahuan sakit demam berdarah tapi suhu badan tiga hari tidak turun disertai dengan penyakit pendarahan seperti mimisan, lemas, dan ujung ujung tangan berwarna pucat segera periksa kesehatan ke dokter.
Kemudian jika saat tubuh demam lalu setelah diperiksa dokter diperbolehkan pulang tapi tiga hari berikutnya disarankan untuk kembali lagi ke dokter sebaiknya jangan melalaikan saran tersebut. "Intinya demam tiga hari segera ke faskea berlalu bagi siapa saja walaupu bukan dbd, kalau pas periksa lalau dokter atau tenaga medis bolehkan pulamg tapi tiga hari datang lagi. Itu diikutin biar cepat dapat penanganan," pungkas dr. Nadia.