Hasil citra satelit menampilkan kuburan massal di Kota Qom, Iran. Rilisnya foto ini sontak membuat kekhawatiran terkait lonjakan kasus dan korban jiwa Covid 19 di Iran. Pada Februari 2020 lalu, Pemerintah Iran dituduh berbohong tentang skala wabah ini oleh seorang legislator dari Qom.
Dia mengatakan sudah ada 50 korban jiwa di pusat peradaban Syiah itu, Februari lalu. Pada saat itu pemerintah Iran justru mengklaim bahwa hanya ada 12 orang yang meninggal di sana. Wakil Menteri Kesehatan Iran, Iraj Harirchi dengan tegas menyangkal tuduhan ini.
Tetapi belakangan,diberitakan Harirchi diketahui telah postifterinfeksi corona. Dilansir dari New York Times, sejumlah citra satelit menunjukkan dua area kuburan yang sangat luas. Masing masingnya berukuran sekitar 90 meter.
Kedua kuburan ini baru saja dibuat dan lokasinya berada du Behesht e Masoumeh. Jaraknya sekitar 80 mil ke selatan dari Ibukota Teheran. Foto foto lainnya yang dipublikasikan Maxar Technologies menunjukkan banyaknya kuburan yang belum digunakan Oktober tahun lalu.
Tetapi pada awal Maret ini, area penguburan itu sudah setengahnya tampak terisi penuh. Sementara itu ada sebuah kegiatan yang terlihat di area yang belum terisi. Dilansir , menurut sejumlah ada kesan buru buru dari pihak Iran dalam membangun pemakaman massal ini.
Pakar juga menilai area perkuburan ini ditujukan untuk korban virus corona yang terus berjatuhan di sana. Sementara itu, sebuah video yang menunjukkan prosesi pemakaman beredar dan diduga itu adalah korban Covid 19. Bisa dilihat dalam tangkapan satelit itu, makam yang terisi terlihat berwarna putih.
Menurut para analis dan pakar, zat putih ini adalah zat yang biasa digunakan khusus untuk kuburan massal. Jadi itu adalah kapur yang bertujuan untuk memperlambat pembusukan tubuh. Hal ini pun sudah dibenarkan oleh otoritas Iran.
Mereka mengaku bahwa mereka menggunakan kapur untuk menguburkan orang yang meninggal karena virus. Beberapa waktu lalu juga beredar sejumlah video yang mendukung anggapan kuburan ini diperluas dengan cepat oleh pemerintah. Pada salah satu video, si perekam menjelaskan bahwa ada lebih dari 250 korban virus corona yang dikubur.
Perekam itu juga menunjukkan hal yang sama dengan apa yang tertangkap pada citra satelit. "Ini semua adalah kuburan yang baru. Ini semua baru beberapa hari terakhir." "Dan seperti anda lihat, ini akan berlangsung sampai berakhir," kata orang dalam video tersebut.
Seorang pakar dari Middlebury of International Studies mengatakan, sejumlah video yang beredar menunjukkan lokasi yang sama dengan tangkapan satelit. Pada Kamis (12/3/2020) juru bicara kementerian kesehatan merilis korban kematian secara nasional yakni sejumlah 429. Sedangkan kasus yang sudah dikantongi adalah 10.075 pasien.
Sementara itu, ada 3.276 pasien yang sudah dinyatakan sembuh. Iran menduduki posisi ke 3 infeksi terbesar di dunia, di bawah China dan Italia. Negara pusat Syiah ini menjadi episentrum penyebaran epidemi corona di Timur Tengah.