Asrama Haji Yogyakarta Siap Tampung ODP, PDP serta Petugas Medis  

Pemerintah Kabupaten Sleman, Kementerian Agama DIY menyiapkan bangunan untuk menampung orang dalam pemantauan (ODP), Pasien dalam Pengawasan (PDP) maupun tim medis. Asrama HajiYogyakartatelah disiapkan jadi tempat isolasi atau karantina. Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag DIY, Sigit Warsito menjelaskan bahwa pihaknya menyediakan tempat sesuai arahan Tim Gugus TugasCOVID 19Sleman.

Secara keseluruhan, asrama haji memiliki 268 kamar. Dan untuk sementara, gedung yang akan digunakan adalah Gedung Musdalifah. Di gedung ini terdapat 32 kamar yang disiapkan bagiODPmaupunPDPyang dinyatakan membaik namun belum bisa kembali ke masyarakat.

"Dari 32 kamar yang kami siapkan, terdiri dari 26 kamar standar dengan dua bed dalam satu kamarnya dan enam kamar VIP untuk single bed," jelasnya, Senin (6/4/2020). Selama dikarantina, ada tim medis yang bertugas untuk memantau perkembangan kesehatan penghuni. Selain itu juga disiapkan tim logistik untuk memenuhi kebutuhan sehari hari penghuni Asrama Haji.

"Karyawan diasramahaji, juga mendapat bimtek untuk protokol terhadap penghuni. Utamanya cleaning servis dan satpam yang 24 jam melayani penghuni diasramahaji," imbuhnya. Setiap kamar maupun ruang isolasi telah dibersihkan dari benda benda yang dimungkinkan bisa menjadi tempat virus menempel. Misalnya, gordin di kamar harus dilepas.

Selain diperuntukan untukODPdanPDP, fasilitas kamar di sana juga dapat digunakan untuk tempat singgah tim medis yang tidak bisa kembali ke rumahnya. Jika kamar karantina di gedung Musdalifah sudah penuh Kemenag juga menyiapkan gedung Madinah dan Mekkah untuk lokasi karantina. Sementara itu, Penjabat Sekda Sleman Hardo Kiswoyo mengatakan pusat karantina tersebut dikhususkan untuk kalangan yang tidak mampu agar bisa menjalankan masa karantina dengan baik.

"Yang masuk ke sana juga tidak asal. Harus ada rekomendasi dari desa hingga kecamatan. Ini sebagai check and balances bahwa mereka berasal dari kalangan tidak mampu," paparnya. Ia juga menjelaskan, bahwa selama menjalani masa karantina, kebutuhan paraODPtersebut akan dipenuhi oleh Pemkab. Mereka juga akan menjalani masa karantina sesuai protokol penanganan Covid 19.

"ODP yang tidak mampu, maka kebutuhan logistiknya akan dipenuhi oleh Pemkab. Bagi ODP yang mampu, bisa melakukan masa karantina di rumahnya secara mandiri," urainya. Dalam kesempatan itu, Hardo juga mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya masih mencari gedung lain untuk menampung pemudik yang pulang kampung ke Sleman. Gedung ini nantinya akan ditempati oleh pemudik agar tidak terlantar jika tidak diterima masuk kampung halaman dengan alasan lockdown.

Jika gedung itu telah siap, maka pemudik juga akan menjalani masa karantina selama 14 hari sebelum kembali ke rumah. Hanya saja sampai saat ini pihaknya belum menemukan gedung yang sesuai dengan kebutuhan Pemkab.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *