Wuhan Diisolasi, Kampus Larang Mahasiswa Keluar, Begini Cara Mahasiswa Indonesia Dapatkan Logistik

Rio Alfi, mahasiswa Indonesia yang belajar di Wuhan, China menceritakan kisah yang ia alami sejak Kota Wuhan diisolasi terkait kasus virus Corona. Ia membagikan video kepada publik di saluran YouTube miliknya, Rio Alfi mengenai perkembangan di Wuhan terkait virus Corona. Saat ini kota Wuhan dalam isolasi setelah merebaknya kasus virus Corona.

Rio yang saat ini menempuh studi S2 di China University of Geosciences Wuhan menjelaskan bagaimana cara ia bertahan. Menurutnya, situasi di Wuhan masih sepi sebab transportasi umum tidak beroperasi. Bahkan saat ini pihak kampusnya telah melarang kepada mahasiswa untuk keluar apapun alasannya, termasuk untuk mencari kebutuhan logistik makanan.

Ia menjelaskan, pihak kampus telah memberikan instruksi terkait bagaimana cara mendapatkan logistik untuk kebutuhan sehari hari. Nantinya, jika ada mahasiswa yang kekurangan logistik, maka diharapkan dapat menghubungi pihak kampus. "Jadi semalam kampus bilang tidak boleh keluar lagi, jadi kalau kehabisan stok makanan ini kita kasih tau kampus, dan kampus akan koordinir gimana caranya kita mendapatkan logistik," ungkapnya di video yang ia unggah, Senin (27/1/2020).

Selanjutnya, pihak kampus akan membelanjakan kebutuhan yang diperlukan dan diantar menuju tempat mahasiswa tersebut. "Nanti mereka yang belanja diantar ketempat saya, saya bayar," sambungnya. Saat ini, ia mengaku telah menyiapkan cadangan logistik untuk beberapa hari kedepan seperti beras, minyak, daging, mie, telur, sayur serta yang lainnya. Ia berharap logistik tersebut dapat mencukupi apa yang ia butuhkan selama beberapa hari kedepan.

"Ini stok kita, mudah mudahan cukup untuk tiga atau empat hari ke depan," ucapnya. Lebih lanjut, ia berharap agar dirinya serta pelajar Indonesia lainnya yang berada di Wuhan kuat menjalani situasi saat ini. "Kita harus sabar, badai pasti berlalu, tetap semangat," ucapnya.

Dilansir , Rio Alfi menjelaskan, saat ini terdapat 93 mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di Wuhan. Ia berharap pemerintah melalui KBRI di Beijing dapat mengevakuasi para pelajar tersebut ke kota yang lenih aman. Hingga kini, mereka masih menunggu kabar dari KBRI Beijing terkait kemungkinan adanya evakuasi ke kota yang lebih aman.

"Informasi yang saya terima dari pengurus PPI Wuhan, itu sudah koordinasi dari KBRI. Tapi, sejauh ini belum ada informasi apakah kami bisa dievakuasi atau bagaimana, itu belum bisa diputuskan," ujar Rio. "Kami semua berharap dapat solusi terbaiklah. Bagaimana kami di sini bisa dievakuasi ke kota yang lebih aman lagi," lanjut dia. Sebelumnya diberitakan, sebanyak 2.801 laporan kasus dan 80 orang meninggal dunia disebabkan oleh virus corona hingga Senin (27/1/2020) pukul 15.50 WIB dilansir .

Virus corona pun menjadi perhatian tidak hanya bagi otoritas China, namun juga masyarakat global.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *