Komite Eksekutif PSSI, Hasani Abdulgani menyebutkan Liga 1 tidak bisa disamakan dengan kompetisi Eropa. Liga 1 2020 hingga kini masih belum pasti kapan akan kembali digelar. Banyak kemungkinan yang akan terjadi jika kompetisi akan kembali bergulir.
Salah satunya digelarnya pertandingan tanpa penonton yang sudah dilakukan banyak kompetisi. Contoh saja Bundesliga Jerman dan Liga Korea Selatan yang sudah kembali bergulir tanpa adanya penonton. Namun, Hasani mengatakan di Liga 1 pertandingan tanpa penonton akan sulit.
Dirinya menjelaskan tidak selamanya bisa meniru sepak bola Eropa. Karena jika tanpa penonton, Liga Indonesia akan miskin. "Jangan kita selalu meniru sepak bola Eropa, seprti Jerman yang liganya bergulir tanpa penonton."
Hal ini dilandaskan dengan sponsor lokal yang enggan masuk karena penonton tidak ada di stadion. Karena pendapatan tim tim di Indonesia salah satunya yang terbesar adaah dari sponsor dan penonton. "Sponsor loka, kalau tidak ada penonton mana mau mereka masuk."
"Mereka juga hitung soal ini, jadi kalau tidak ada uang ya tidak jalan sepak bola," terang Hasani. Dirinya menambahkan, jika tidak ada pemasukan dari sponsor lokal, maka klub akan mendapatkan pemasukan dari mana. "Artinya dari mana mereka menapatkan uang untuk membiaya?"
"Sedangkan dari penonton dan sponsor lokal nihil," terangnya. Sementara itu, untuk melanjutkan kembali kompetisi, Hasani menegaskan digelar kembalinya Liga 1 2020 yang difokuskan di pulau Jawa hanya merupakan sebuah usulan. Baginya pemikiran pemikiran sekarang sudah mulai liar.
"Pemikiran pemikiran seperti itu sudah menjadi liar, tapi tidak apa apa, semua itu masukan," tegasnya. Hasani juga memberikan penjelasan, untuk keputusan akan ditentukan di rapat Exco PSSI termasuk kompetisi seperti apa yang akan dijalankan. "Hasil raat Exco inilah yang akan jadi penentu final modenya mengenai kompetisi yang kita pakai."
"Tapi sampai hari ini belum ada penentuan rapat exco kapan tanggalya," terangnya. Pihak Exco saat ini sedang merangung format seperti apa Liga 1 nanti kedepannya. Lalu untuk kapan kompetisi kembali bergulir, Hasani menyebutkan bulan September menjadi pertimbangan.
"Aa pemikiran di September, diganti turnamen atau tetap pakai kompetisi." "Semua ini sementara dirangkum setelah (rapat) Exco," jelasnya.