Dompetnya Penuh Perutnya Penuh Doa Ahok buat Warga DKI Jakarta

Serangkaian doa dituliskan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau akrab dikenal Ahok untuk Hari Ulang Tahun ke 493 Kota Jakarta. Ahok turut mengucap doa untuk warga Jakarta. Termasuk soal kesejahteraan sampai kesehatan di tengah pandemi Covid 19.

Adapun ucapannya tersebutdiunggah Ahok berikuti sebuah foto Simpang Susun Semanggi dalam akun Instagram @basukibtp padaSenin (22/6/2020) siang. Tak hanya menampilkan foto dan ucapan untuk Jakarta, Ahok juga memanjatkan doakepada warga dalam tulisan keterangan foto tersebut. Bahkan iaberharap agar warga semakin sejahtera hinggasehat di tengah pandemi Covid 19.

Dalam doanya, awalnya Ahok menuliskan agar Kota Jakarta semakin maju. Lalu tidak kalah dengan kota kota lain di dunia. Selain itu ia mendoakan agar tingkat kebahagiaan warga Jakarta kian baik, sehat jasmani.'

Dirinya juga menyebut agar warga Jakarta sejahtera serta semakin kuat menghadapi masa pandemi Covid 19. Inilah keterangan unggahannya di Instagram @basukibtp pada Senin siang: "Untuk warga DKI Jakarta, saya ucapkan Selamat HUT DKI Jakarta ke 493, semoga Kota Jakarta makin maju tidak kalah dengan kota kota lain di dunia serta tingkat kebahagiaan warga Jakarta kian baik, sehat jasmani dan tentu saja dompetnya penuh, otaknya penuh, dan perutnya penuh, dengan kondisi saat ini saya berharap warga Jakarta tetap sehat dan percaya kesulitan di masa pademi covid 19 ini akan membuat kita semakin kuat menghadapi berbagai cobaan." tulis Ahok.

Sementara foto yang menyertai tulisan ucapannya untuk HUT Jakarta adalah foto Simpang Susun Semanggi. Untuk diketahui, Simpang Susun Semanggi adalah proyek simpang susun flyover yang dimulai Ahok semasa menjabat Gubernur DKI Jakarta pada 2016 lalu. Proyel tersebut dibangun untuk mengurai kemacetan lalu lintas dengan memperbarui dan menambah konstruksi dari bangunan jembatan Semanggi yang dibangun oleh Presiden Pertama RI, Soekarno pada 1961.

Mengutip dari , pembangunan Simpang Susun Semanggi dimulai pada Jumat (8/4/2016). Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang meresmikan awal pembangunannya. Pembangunan simpang susun Semanggi tidak menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), melainkan menggunakan dana kompensasi lantai bangunan (KLB) dari PT Mitra Panca Persada dengan nilai sekitar Rp 360 miliar. Pengerjaannya dilakukan oleh kontraktor PT Wijaya Karya.

Dulu, Ahok begitu membanggakan proyekSimpang Susun Semanggi dan menyebutnya sebagai proyek monumental karena dibangun dengan bentang terpanjang di atas jalan tol dalam kota secarafull precastmelengkung (hiperbolik). "Ini sejarah sipil pertama Indonesia yang memasangprecastmembentang sepanjang 80 meter di atas Semanggi. Jadi ini pertama kali sejarah Semanggi kita konstruksi sipil begitu luar biasa," kata Ahok, saat meresmikan pembangunan simpang susun Semanggi, Jumat (8/4/2016). Ahok juga senang karena infrastruktur semegah ini dibangun tanpa menggunakan dana APBD.

Dia bangga bisa membuat pengembang melunasi kewajiban KLB dalam bentuk infrsatruktur yang berguna untuk warga. "Uang enggak cukup, di sini fungsi preman resmi. Tanah dan udara itu milik negara sebesar besarnya untuk kemakmuran rakyat," ujar Ahok. Sekitar satu tahun setelah dimulainya pembangunan, tepatnya pada Selasa (25/4/2017), simpang susun Semanggi tersambung dan melingkar.

Desain simpang susun Semanggi kerap disamakan dengan logo band Slank dan juga daun semanggi. Box girderterakhir dipasang di bentangflyoversisi barat yang menggantung di atas Jalan Jenderal Gatot Subroto, pada tengah malam. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memuji kecepatan pembangunan simpang susun tersebut. "Saya dan Menteri Perhubungan datang ke sini untuk mengapresiasi PT Wijaya Karya, yang telah membuktikan bahwa kalau kita kerja lebih serius itu bisa bekerja lebih cepat dengan kualitas yang mungkin lebih baik," kata Basuki, di Semanggi, Selasa malam.

Dengan terpasangnyabox girderterakhir, konstruksi utama simpang susun Semanggi telah selesai. Kemegahan simpang susun Semanggi dipercantik dengan lampu lampu yang dipasang melingkar. Lampu lampu tersebut akan mempercantik Simpang Susun Semanggi pada malam hari.

Manajer Proyek Pengembangan Simpang Susun Semanggi (SSS), Dani Widiatmoko mengatakan, pemograman untuk animasi lampu itu ditangani perusahaan lokal yang bekerja sama dengan perusahaan elektrik dari Australia yang sudah berpengalaman. "Perusahaan lokal bekerja sama dengan perusahaan asal Australia yang biasa menangani Opera House dan pencahayaan di tempat tempat ikonik," kata Dani. Selain pemograman untuk animasi, lampu lampu yang digunakan juga memakai produk Panasonic, Philips, dan Lumascape.

Saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Ahok optimis bisa hadir dalam peresmian simpang susun Semanggi. Sebab, pembangunannya begitu cepat dan ditargetkan selesai pada Agustus 2017. Meski kalah pilkada dan tidak akan jadi gubernur lagi, dia senang karena masih sempat meresmikan simpang susun Semanggi.

"Iya (peresmiannya masih dengan saya), masih kebagian lah,he he he," ujar Ahok. Namun nasib berkata lain. Ahok yang terjerat kasus penodaan agama kini mendekam di Mako Brimob. Artinya, Ahok tidak akan ikut dalam peresmian simpang susun Semanggi.

Ahok juga tidak bisa melihat ketika proyek tersebut selesai dan dibuka untuk umum. Adapun, Gubernur DKI Jakarta Djarot setelahnya, Saiful Hidayat lah, yang melihat penyelesaian proyek pembangunan simpang susun Semanggi. Pada Jumat, (28/7/2017), Djarot membuka uji coba Simpang Susun Semanggi yang sudah selesai dibangun.

Saat itu, Djarot mengatakan simpang susun Semanggi tidak akan terwujud tanpa keputusan yang dibuat Ahok. "Kalau saya boleh cerita sedikit saja, harus diakui bahwa pembangunan simpang susun Semanggi adalah berkat keberanian untuk mengambil keputusan dari Pak Basuki Tjahaja Purnama, bukan Pak Basuki menteri, (tapi) Pak Ahok, keberanian untuk mengambil keputusan," kata Djarot. Simpang susun Semanggi rencananya diresmikan pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI oleh Presiden Joko Widodo.

Pesan persatuan Desain simpang susun Semanggi yang menyerupai daun semanggi memiliki makna tentang persatuan. "Sebetulnya, si daun semanggi itu adalah sebagai suh atau pengikat," ujar Djarot. Djarot menjelaskan, pengikat dalam hal ini bisa diartikan sebagai pengikat persatuan dan kesatuan bangsa.

Bisa juga diartikan pengikat atau penyatuan wilayah wilayah di Jakarta atau Indonesia. Semua diikat dan dibuat "bulat" seperti lingkaran Semanggi. Filosofi yang lebih lengkap disampaikan Djarot melalui akun instagramnya, @djarotsaifulhidayat. Djarot memosting foto simpang susun Semanggi yang mirip daun semanggi jika dilihat dari atas.

Djarot menulis, tanaman semanggi biasanya tumbuh di area sawah, rawa, dan saluran irigasi. Djarot mengatakan ada cerita bahwa kawasan Karet Semanggi dulunya ditumbuhi banyak tanaman semanggi. Dia menduga Sutami yang dulu merupakan Menteri Pekerjaan Umum mengambil nama semanggi berdasarkan cerita itu.

"Konon, area Karet Semanggi Jakarta dulu adalah rawa rawa yang banyak tumbuh tanaman Semanggi. Apakah Ir Sutami terinspirasi dari tanaman ini untuk proyek gagasannya, atau kemudian yang menginspirasi Bung Karno menamai jembatan ini dengan nama Jembatan Semanggi?" tulis Djarot. Djarot mengatakan, Bung Karno yang lebih dulu mengungkapkan filosofi daun semanggi yang seperti suh atau pengikat sapu lidi. Batang lidi yang sudah disatukan dengan suh akan menjadi kokoh menjadi filosofi simpang susun Semanggi yang pembangunannya dimulai sewaktu Ahok menjadi Gubernur DKI, diselesaikan Djarot, dan akan diresmikan Presiden Jokowi.

"Lidi lidi yang bersatu akan menjadi kuat. Semanggi dengan satu jembatannya dan 4 daunnya melambangkan penyatuan wilayah Ibukota, sekaligus perlambang persatuan bangsa," ujar Djarot.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *